Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jumat, 21 Maret 2014
Kegiatan klinik proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Jumat-Sabtu, 21-22 Maret 2014 di Ruang Sidang Sri Kesari Warmadewa. Selaku narasumber Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS dan Prof. Dr. Ir. Sundaninurono Soewandhi, M.Sc.
Ketua panitia yang juga Kepala LP2M Univ. Warmadewa menyatakan kegiatan diikuti oleh peserta pejabat struktural di universitas dan fakultas serta dosen peneliti dari setiap fakultas. Perkembangan penelitian di Universitas Warmadewa menurutnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring kesadaran dosen untuk mengajukan proposal ke pemberi dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya oleh Dikti.
Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. I Made Sukarsa, MT dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh dosen. Jumlah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan semestinya sebanding dengan peningkatan dosen yang sudah berpredikat doktor dan guru besar yang sudah dimiliki. Rektor berharap dengan adanya klinik proposal ini jumlah proposal yang diajukan semestinya bisa terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang sehingga iklim akademik, khususnya bidang penelitian dan pengabdian masyarakat di Universitas Warmadewa akan semakin baik'.
Sebagai pembicara pada hari pertama, Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS yang juga pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Jember banyak memberikan petunjuk terkait tatacara penyusunan, pengajuan proposal dari berbagai skim yang ada dengan pendanaan dari Dikti. Begitu juga banyak dibahas strategi pelaporan riset, logbook dan pembuatan outcomes riset yang sudah harus disertakan pada saat Monev. Ia menekankan harus berani mencoba dan terus mencoba dalam pengusulan proposal dan pantang berputus asa.
Dosen Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung, Prof.Dr. Ir. Sundaninurono Soewandhi, M.Sc. sebagai pembicara pada hari kedua menjelaskan posisi dosen semestinya berada diantara keterpaduan naluri (natur) dan nalar (kultur). Pengutamaan pada naluri tanpa diikuti oleh nalar akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan membiarkan masyarakat hidup dengan hanya mengandalkan nalurinya. Tugas dosen sesuai tuntutan keilmuan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah mengetahui semua bidang keilmuan. Dengan pengetahuan itu, walau tidak menguasai secara penuh dosen akan mampu memberikan solusi bagi pemecahan masalah yang muncul di masyarakat.
Disamping itu, ditekankan fungsi utama pengabdian kepada masyarakat bagi dosen adalah untuk mendekatkan teori dengan praktik, antara kondisi nyata (das sein) dengan yang semestinya (das sollen). Dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat juga akan menambah kompetensi keilmuan yang berguna untuk menunjang tugas pendidikan dan penelitian. “Dosen baru bisa dikatakan ‘sakti’, atau mumpuni bila sudah melakukan riset dan pengabdian kepada masyarakat, tidak hanya jumud mengajar di kelas” pungkas Prof Sundani (wgs).

Senin, 02 September 2024
PKKMB Fakultas Hukum Universitas Warmadewa 2024

Selasa, 08 Oktober 2024
Unwar Jadi Tuan Rumah Tiga Event Nasional: KJI, KBGI, dan LDBI

Selasa, 11 Februari 2025
Rektor Unwar Lantik Pengurus Baru Organisasi Mahasiswa Periode 2025/2026

Senin, 02 September 2024