Presentasi/FGD Laporan Akhir Kajian/Penelitian Tata Kelola Desa Adat Bali
Senin, 04 November 2024
![Card image](https://warmadewa.ac.id/img_uploads/berita/berita_1731291125.webp)
Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali bekerjasama dengan Universitas Warmadewa (warmadewa.ac.id) menggelar Presentasi/FGD Laporan Akhir Kajian/Penelitian Tata Kelola Desa Adat Bali bertempat di Ruang Sri Kesari Mandapa Unwar pada, Senin (04/11/2024).
Kegiatan ini menghadirkan 2 Narasumber yaitu:
1. Prof. Dr. drh. I Made Dariyasa, M.S. dengan topik materi Desa Adat di Bali dihadapkan pada Tantangan Internal dan Eksternal
2. Dr. I Made Sedana Yoga, S.T., M.Si. dengan topik materi Pandangan Tim Pengendali Mutu (TPM) Kelitbangan
Kepala BRIDA yang diwakili oleh Sekretaris BRIDA Made Ayu Dwi Okta Rianti, S.IP., M.Si., menyampaikan Setiap Desa Adat memiliki aturan dan tradisi yang berbeda, yang dibedakan dalam tiga jenis menurut keputusan Pesamuan Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali pada tahun 2021: Desa Adat Mula atau Bali Aga, Desa Adat Bali Apenaga, dan Desa Adat Anyar atau Desa Adat Pemekaran. Desa adat di Bali memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa adat lain di Indonesia, sehingga masih tetap tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ini kerap menimbulkan persoalan dalam tata kelola, terutama karena adanya tumpang tindih kewenangan, Untuk mengatasi kendala tersebut, BRIDA bekerjasama dengan Universitas Warmadewa melakukan kajian atau penelitian tata kelola desa adat di Bali dengan harapan desa adat dengan desa dinas bisa lebih harmonis dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan untuk mensejahterakan masyarakat atau kerama Bali.
Ia berharap peserta FGD aktif memberikan masukan untuk menyempurnakan hasil penelitian ini, sehingga model tata kelola desa adat yang dihasilkan mampu mendukung kesejahteraan masyarakat Bali.
Rektor Unwar, yang diwakili oleh Wakil Rektor BKKM, Dr. I Nyoman Sujana, S.H., M.Hum., menyampaikan tantangan kompleks yang dihadapi desa adat di era global, termasuk masalah kepemilikan lahan pesisir yang sebagian besar telah dikuasai investor asing. Ia mengungkapkan bahwa wilayah pesisir Bali, seperti Nusa Dua hingga Seminyak dan Canggu, kini banyak yang dikelola investor, kadang melalui cara-cara yang mengabaikan prinsip-prinsip lokal.
“Harapan kami, diskusi ini bisa menghasilkan solusi yang tidak hanya mendukung perkembangan desa adat secara lokal, tetapi ju
ga memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi Provinsi Bali secara keseluruhan,” tambahnya. [af]
![](https://warmadewa.ac.id/img_uploads/berita/25ce2-whatsapp-image-2024-03-30-at-10.40.22.jpeg)
Sabtu, 30 Maret 2024
Prodi Manajemen Unwar gelar International Business Plan Competition
![](https://warmadewa.ac.id/img_uploads/berita/9d63c-whatsapp-image-2024-08-15-at-18.11.09.jpeg)
Kamis, 15 Agustus 2024